Pandangan Mahasiswa Tel-U Purwokerto: Seberapa Tertarik Mereka dengan Organisasi Kampus
05 Maret 2025 • Riset dan Publikasi

Organisasi kampus telah lama menjadi bagian penting dalam perjalanan mahasiswa. Tidak hanya sebagai wadah untuk berkumpul dan berkegiatan, tetapi juga sebagai ruang belajar yang tidak didapatkan di dalam kelas seperti kepemimpinan, komunikasi, dan manajemen waktu.
Dengan semangat memahami lebih dalam bagaimana pandangan mahasiswa terhadap dunia keorganisasian, Kementerian Riset dan Data BEM KEMA Telkom University Purwokerto menginisiasi sebuah survei terbuka yang menyasar seluruh mahasiswa dari berbagai program studi. Survei ini bukan bertujuan untuk evaluasi atau pengambilan kebijakan, melainkan sebagai upaya untuk menggali suara mahasiswa tentang ketertarikan mereka terhadap organisasi kampus.
Melalui pendekatan data dan publikasi terbuka, kami berharap hasil survei ini dapat memberikan gambaran umum tentang peran organisasi di mata mahasiswa Telkom University Purwokerto saat ini. Sejauh mana minat mereka, apa motivasi atau kendala yang mereka rasakan, serta bagaimana organisasi kampus dinilai mampu berpengaruh dalam kehidupan akademik dan karier.
Metodologi
Survei ini dilaksanakan secara daring menggunakan platform Formbricks yang memungkinkan pengumpulan data secara efisien dan aman. Tautan survei disebarluaskan melalui media sosial dan grup WhatsApp mahasiswa, dengan pendekatan terbuka agar bisa menjangkau berbagai latar belakang dan jenjang studi.
Rentang waktu pengisian dilakukan selama 5 hari aktif di 10 sampai 14 April 2025. Tidak ada batasan angkatan maupun program studi, sehingga seluruh mahasiswa aktif Telkom University Purwokerto memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi
Adapun struktur survei terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu:
- Identitas Umum : untuk mengenal responden secara personal (nama, panggilan, dan program studi).
- Pandangan terhadap Organisasi : mencakup kebutuhan, minat, dan persepsi terhadap organisasi kampus.
- Pengalaman dan Motivasi : mendalami alasan mengikuti atau belum mengikuti organisasi.
- Dampak dan Harapan : mengeksplorasi pengaruh organisasi terhadap soft skills, akademik, hingga karier di masa depan.
Sebagian besar pertanyaan disusun dalam bentuk pilihan ganda dengan tambahan ruang untuk penjelasan naratif dari responden agar informasi yang diperoleh tidak hanya kuantitatif, tetapi juga kaya secara kualitatif.
Hasil dan Analisis
a. Pentingnya Organisasi Bagi Mahasiswa
Survei menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa Telkom University Purwokerto menganggap organisasi kampus sebagai hal yang penting. Dari total responden, 73,8% menyatakan bahwa organisasi itu penting, sementara hanya 26,2% yang berpendapat sebaliknya.
Hal ini menggambarkan bahwa mayoritas mahasiswa menyadari manfaat yang bisa diperoleh melalui kegiatan organisasi, baik untuk pengembangan diri maupun memperluas jaringan sosial dan profesional.
b. Partisipasi Mahasiswa dalam Organisasi
Dari total mahasiswa yang mengisi survei, 60,7% sudah aktif mengikuti organisasi di kampus, sementara 39,3% lainnya belum. Alasan sebagian mahasiswa yang belum bergabung umumnya karena belum menemukan organisasi yang cocok atau kendala waktu yang terkait dengan kesibukan akademik.
c. Sumber Informasi Tentang Organisasi
Mahasiswa mendapatkan informasi tentang organisasi kampus dari berbagai sumber. Media sosial menjadi sumber utama dengan persentase 80%, diikuti teman (75,7%), kakak tingkat (62,9%), PKKMB (54,3%), dan dosen (10%). Persentase ini dihitung dari total responden yang berjumlah 70 orang. Karena setiap mahasiswa bisa memilih lebih dari satu sumber informasi, jumlah persentase keseluruhan bisa melebihi 100%. Artinya, banyak mahasiswa mendapatkan beberapa sumber sekaligus untuk mendapatkan informasi.
d. Skala Minat Mahasiswa terhadap Organisasi
Minat mahasiswa dalam mengikuti organisasi tergambar jelas melalui skala 1-5 yang diberikan dalam survei:
- Skala 5 (sangat tertarik): 27,78%
- Skala 4: 33,33%
- Skala 3: 31,94%
- Skala 2: 1,39%
- Skala 1 (tidak tertarik): 5,56%
Sebagian besar mahasiswa menunjukkan minat yang tinggi, dengan 61% orang (Skala 4 dan 5) yang sangat tertarik untuk bergabung dalam organisasi, menandakan bahwa banyak mahasiswa yang melihat nilai positif dalam terlibat aktif.
e. Jenis Organisasi yang Diminati
Jenis organisasi yang paling diminati oleh mahasiswa Telkom University Purwokerto adalah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dengan 51.19% mahasiswa memilih UKM. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa lebih tertarik pada kegiatan yang berfokus pada pengembangan minat dan bakat di berbagai bidang. Selanjutnya, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) menjadi pilihan kedua terbanyak dengan 25.00%, menandakan minat mahasiswa untuk terlibat dalam organisasi yang berkaitan langsung dengan program studi mereka. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) juga cukup diminati oleh 13.10% sebagai wadah aspirasi dan kepemimpinan mahasiswa di tingkat universitas. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dipilih oleh sekitar 1.19%
Kategori “Lainnya”, yang mencakup berbagai organisasi lainnya seperti Pojok Statistik, Intevol KUI, serta komunitas teknologi dan hobi seperti Google Developer Student Clubs (GDSC), Sircle, Cyronetic, dan komunitas pecinta budaya Jepang (Wibu ITTP), dipilih oleh sekitar 9.52% mahasiswa.
f. Jumlah Organisasi yang Pernah Diikuti
Sebagian besar mahasiswa telah atau pernah mengikuti organisasi, dengan distribusi sebagai berikut: sekitar 33.33% mahasiswa mengikuti 2 organisasi, menjadi kelompok terbesar. Selanjutnya, sekitar 21.21% mahasiswa bergabung dalam 1 organisasi saja.
Sekitar 19.70% mahasiswa belum pernah mengikuti organisasi manapun. Sementara itu, ada sekitar 12.12% mahasiswa yang aktif di 3 organisasi dan sekitar 13.64% lainnya terlibat dalam lebih dari 3 organisasi.Data ini menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa memiliki pengalaman berorganisasi lebih dari satu kali, dan terdapat juga kelompok kecil yang sangat aktif dengan keterlibatan di banyak organisasi sekaligus.
g. Alasan Ikut atau Tidak Ikut Organisasi
Bagi mereka yang aktif dalam organisasi, alasan utama yang sering muncul adalah untuk “mencari pengalaman”, “melatih soft skill”, dan “menambah relasi”. Hal ini mencerminkan pemahaman mahasiswa bahwa selain akademik, keterampilan non-teknis yang diperoleh melalui organisasi dapat memperkaya pengalaman hidup dan membantu mereka dalam persiapan karier.
Namun, bagi mahasiswa yang belum bergabung dengan organisasi, alasan yang paling sering dikemukakan adalah “kurang tertarik”, “ingin fokus pada akademik”, atau “tidak sempat”. Beberapa dari mereka juga merasa bahwa mengikuti organisasi belum menjadi prioritas utama, karena mereka belum merasakan kebutuhan untuk memperkaya diri dengan kegiatan non-akademik di tengah kesibukan perkuliahan. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan pandangan mengenai pentingnya keseimbangan antara kegiatan akademik dan organisasi bagi masing-masing mahasiswa.
h. Apakah Organisasi Menghambat Akademik?
Dalam hal pengaruh organisasi terhadap akademik, mayoritas responden yang merasa bahwa organisasi menghambat akademik menyebutkan masalah “waktu”, “fokus terganggu”, dan “kesibukan” sebagai alasan utama. Mereka merasa bahwa banyaknya kegiatan organisasi bisa mengalihkan perhatian dari studi dan menyebabkan kesulitan dalam mengatur waktu secara efektif.
Namun, banyak juga mahasiswa yang berpendapat bahwa organisasi tidak menghambat akademik, dengan alasan utama seperti “manajemen waktu”, “disiplin”, dan “kemampuan mengatur prioritas”. Menurut mereka, organisasi justru bisa menjadi tempat untuk melatih keterampilan tersebut, yang pada gilirannya dapat meningkatkan efisiensi dalam menjalani kehidupan perkuliahan. Beberapa responden bahkan menganggap organisasi sebagai sarana untuk belajar mengelola waktu dengan lebih baik, sehingga mereka bisa menyeimbangkan antara kegiatan akademik dan non-akademik.
i. Pengaruh Organisasi terhadap Dunia Kerja
Berdasarkan hasil survei, mayoritas mahasiswa Telkom University Purwokerto meyakini bahwa organisasi kampus memberikan dampak positif terhadap dunia kerja. Kata-kata yang sering muncul di jawaban mereka seperti “soft skill”, “pengalaman”, dan “relasi” mengindikasikan bahwa mahasiswa melihat organisasi sebagai kesempatan untuk mengembangkan keterampilan interpersonal dan memperluas jaringan sosial yang dapat sangat berharga saat mereka terjun ke dunia profesional. Pengalaman berorganisasi dianggap sebagai modal penting untuk membangun karakter, komunikasi yang baik, serta kepemimpinan—keterampilan yang sangat dicari di dunia kerja.
Namun, bagi sebagian kecil responden yang merasa kurang yakin dengan manfaat organisasi, kata-kata seperti “belum tentu”, “tidak terlalu”, dan “tergantung orangnya” sering muncul. Hal ini menunjukkan adanya keraguan bahwa pengalaman organisasi tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dunia kerja atau mungkin tidak berdampak langsung pada pekerjaan mereka.
Analisis Singkat
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap mahasiswa Telkom University Purwokerto, ada beberapa temuan yang menarik dan memberikan wawasan tentang pandangan mereka terhadap organisasi kampus. Berikut adalah insight dan highlight dari hasil survei:
Insight Menarik:
- Meskipun 39,3% mahasiswa belum bergabung dengan organisasi, 73,8% percaya organisasi itu penting, menunjukkan kesadaran akan manfaatnya untuk pengembangan keterampilan dan jaringan sosial.
- Sebanyak 60,7% mahasiswa sudah terlibat organisasi, tetapi lebih banyak yang memilih untuk bergabung dengan 1-2 organisasi saja.
- Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) menjadi pilihan utama, diikuti HMPS dan BEM, mencerminkan keberagaman minat di kalangan mahasiswa.
Highlight Alasan:
- Mengikuti Organisasi: Mayoritas mahasiswa tertarik untuk mengembangkan soft skills, menambah relasi, dan menyalurkan minat di luar akademik.
- Tidak Mengikuti Organisasi: Alasan utama adalah kurang tertarik, fokus akademik, atau kesulitan mengatur waktu.
- Organisasi vs Akademik: Banyak mahasiswa percaya bahwa organisasi tidak menghambat akademik, asal bisa mengatur waktu dengan baik.
Secara keseluruhan, meskipun ada perbedaan, mahasiswa melihat nilai positif dalam berorganisasi untuk pengembangan diri dan persiapan karier.
Kesimpulan
Hasil survei ini menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa Telkom University Purwokerto memiliki pandangan positif terhadap organisasi kampus. Meskipun 39,3% mahasiswa belum terlibat dalam organisasi, sebanyak 73,8% percaya organisasi itu penting untuk pengembangan diri, keterampilan, dan jaringan sosial. Dari mereka yang aktif, sebagian besar terlibat dalam 1-2 organisasi, dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) menjadi pilihan utama.
Alasan utama mahasiswa bergabung dengan organisasi adalah untuk mengembangkan soft skills, memperluas relasi, dan menambah pengalaman. Sementara itu, mereka yang belum bergabung lebih cenderung fokus pada akademik atau merasa kurang tertarik dengan organisasi yang ada. Walaupun ada pendapat yang mengatakan bahwa organisasi bisa mengganggu akademik, banyak mahasiswa yang merasa bahwa dengan manajemen waktu yang baik, organisasi justru dapat memperkaya pengalaman kuliah tanpa menghambat studi.
Harapan kami, publikasi ini bisa menjadi cerminan dinamika dan aspirasi mahasiswa Telkom University Purwokerto dalam dunia organisasi, serta menjadi bahan refleksi bagi peningkatan kegiatan keorganisasian di kampus.